Not all corals are really nice. As a matter of fact, most of the corals grown are mostly green and yellow. Why? Because these are readily more available as brood stock and tends to be stronger. I saw many non green or yellow dead or dying corals on the racks.

Seriotopora birdsnest are typical in pinks. There are two species here, the hystrix (pink) and the caliendrum (normally yellow to green). Sometimes you get lucky and find one that has funky colors like green yellow with purple polyps!

A deep purple acro that resembles the "purple bonzai". Strange as the similar looking coral Acropora plana or the desalwii can only grow in the deeper waters of Northern Bali. This coral develops into a super deep purple with fluorescent green along the sides under 20k's!

Ok so when I spotted this little guy, I was shocked out of my mind! It looks like a tenuis species but may not be. It is an amazing coral, with dark green and raspberry tips on the corallites, I couldn't wait to see it under some 20k's. For acros and montis, I'm a true believer in the halide 20k's. In the recent years, t5's have become popular and many reefers are keeping sps under these fluorescents. But I got to tell you, in my experience, there is no comparison how the coral looks - 20k's is the way to go.

Have a look at this little cool dude! These humilis - gemnifera type of acros are not common on the aquaculture racks. Part of the reason is that they are bulky and grow slow.


Aquaculture Bioinformatic

Comparative physical maps derived from BAC end sequences of tilapia (Oreochromis niloticus)
               Latar belakang Ikan nila (Oreochromis sp.) Adalah spesies yang paling penting dalam akuakultur dan sumber utama hewan berprotein untuk jutaan orang di negara berkembang didunia. Hanya upaya terbatas telah dibuat untuk perbaikan genetik spesies ini. Urutan dari genom ikan nila akan menjadi sumber daya yang mendasar digunakan untuk seleksi genetik, pada ciri-ciri seperti kinerja pertumbuhan dan perlawanan penyakit, untuk menciptakan strain ikan dioptimalkan untuk kondisi budaya yang unik dari masing-masing negara.
            Ikan nila dan spesies erat terkait lainnya dari Afrika ikan cichlid juga banyak digunakan dalam penelitian dasar. Ikan nila mengekspresikan gen insulin manusiawi sedang diteliti sebagai sumber sel islet yang mungkin ditransplantasikan ke manusia untuk mengontrol diabetes Tilapia yang juga merupakan model penting untuk mempelajari lingkungan pengaruh pada diferensiasi seks. Erat terkait haplochromine cichlids dari danau Afrika Timur adalah model sistem untuk mempelajari dasar genetik dari perilaku dan evolusi proses adaptasi dan spesiasi  Cichlid genomik.
            Kemajuan telah dibuat dalam mengembangkan genomik sumber daya untuk ikan nila di Afrika Timur ikan cichlid. Peta genetik telah dipublikasikan untuk ikan nila, Danau Malawi haplochromines, dan Astatotilapia burtoni. Ada juga koleksi ekstensif dari EST untuk Danau Victoria haplochromines,A.burtoni dan ikan nila. Beberapa BAC perpustakaan telah dibangun untuk ikan nila, dan membangun sebuah peta fisik. BAC perpustakaan telah dibangun juga untuk haplochromine cichlids dari danau Malawi, Victoria dan Tanganyika . Perbandingan fisik peta Peta komparatif telah menjadi perantara yang berguna sumber daya untuk spesies pertanian banyak sebelum selesai urutan genom yang tersedia. Paling sering peta ini komparatif telah mengandalkan pada pemetaan homolog gen penanda dalam panel radiasi hibrida, namun peta komparatif juga telah didasarkan pada analisis Urutan akhir BAC. Sampai genom lengkap urutan tersedia untuk nila, peta komparatif untuk urutan genom spesies ikan model akan memberikan organisasi terbaik dari data sekuens parsial untuk ikan cichlid. Akhir-urutan perpustakaan BAC adalah langkah kunci dalam mempersiapkan untuk sequencing genom ikan nila senapan. SUMBER JURNAL
    Pengertian Bioinformatika Adalah kajian yang memadukan disiplin biologi molekul, matematika dan teknik informasi (TI). Ilmu ini didefinisikan sebagai aplikasi dari alat komputasi dan analisa untuk menangkap dan menginterpretasikan data-data biologi molekul.
  Biologi molekul sendiri juga merupakan bidang interdisipliner, mempelajari kehidupan dalam level molekul. Mula-mula bidang kajian ini muncul atas inisiatif para ahli biologi molekul dan ahli statistik, berdasarkan pola pikir bahwa semua gejala yang ada di alam ini bisa dibuat secara artificial melalui simulasi dari data-data yang ada. Pada bidang Bioinformatika, data-data atau tindak-tanduk gejala genetika menjadi inti pembentukan simulasi.
    Pada saat ini, Bioinformatika ini mempunyai peranan yang sangat penting, diantaranya adalah untuk manajemen data-data biologi molekul, terutama sekuen DNA dan informasi genetika . Perangkat utama Bioinformatika adalah software dan didukung oleh kesediaan internet.
    Akuakultur atau juga dikenal dengan budidaya perikanan  merupakan bentuk pemeliharaan dan penangkaran berbagai macam hewan atau tumbuhan perairan yang menggunakan air sebagai komponen pokoknya. Kegiatan-kegiatan yang umum termasuk di dalamnya adalah budidaya ikan, budidaya udang, budidaya tiram, serat budidaya rumput laut (alga). Dengan batasan di atas, sebenarnya cakupan budidaya perairan sangat luas namun penguasaan teknologi membatasi komoditi tertentu yang dapat diterapkan.
   Budidaya perairan adalah bentuk perikanan budidaya, untuk dipertentangkan dengan perikanan tangkap. Di Indonesia, budidaya perairan dilakukan melalui berbagai sarana. Kegiatan budidaya yang paling umum dilakukan di kolam/empang, tambak, tangki, karamba, serta karamba apung.
   Jadi Bioinformatika di bidang budidaya itu dapat disimpulkan sebagai gabungan ilmu Budidaya Perairan dengan menggunakan disiplin biologi molekul, matematika dan teknik informasi (TI). Dan kegunaannya menyangkut budidaya perairan diantaranya adalah untuk manajemen data-data biologi molekul, terutama sekuen DNA dan informasi genetika. Perangkat utama Bioinformatika adalah software dan didukung oleh kesediaan internet.
                                                        

Nah ini dia Resuman punya ane gan...
Modifikasi atau rekayasa genetik pada akuakultur bertujuan untuk produksi yang efisien. Beberapa hal yang telah dilakukan dengan teknologi rekayasa genetik transgenik saat ini antara lain memanfaatkan gen ikan yang diketahui mampu meningkatkan pertumbuhan dan meningkat resistensi terhadap penyakit.
Jurnalnya Bisa di liat di bawah ini ni Agan Dan Sista >> 


BREEDING PROGRAM PRODUKSI NILA KELAMIN JANTAN DI BALAI BUDIDAYA AIR TAWAR (BBAT) SUKABUMI

        Pertumbuhan ikan nila berhubungan dengan jenis kelamin dalam hal ini, pertumbuhan nila jantan relatife lebih cepat dibandingkan dengan nila betina. Oleh karena itu,berbagai upaya dilaukan untukmenghasilkan nila tunggal kelamin jantan secara missal,antara lain hibridisasi,manipulasi dengan perlakuan hormone atau kombinasi antara keduanya. Dan penggunaan benih hibrida di tunjukan hanya untuk pembesaran menjadi ikan konsumsi.
        Untuk secara genetis ,jenis kelamin ditentukan oleh gonosom atau kromosom kelamin. Hal ini telah di tetapkan semenjak terjadinya pembuahan. Menurut Yamazaki (1983) menyatakan bahwa fisiologi seksual dapat dimanipulasi dengan menggunaan hormone steroid.
        Hasil analisa gonad menunjukan bahwa,presentase nila jantan persilangan betina Chitralada dengan jantan Aureus (SCA) adalah 85%, sedangkan persilangan antara betina Aureus dengan jantan Chitralada (SAC) sebesar 60%. Rasio jenis jantan dan betina ini dihitung berdasarkan hasil analisa gonad dengan metode pewarnaan asetokarmin.